Monthly Archives: March 2013

Menyongsong kurikulum 2013

Standard

Siapkah kurikulum 2013 dilaksanakan??

Pertanyaan tersebut mungkin pernah muncul di benak kita, mengingat masih banyak pro-kontra mengenai penerapan atau pelaksanaan kurikulum 2013.  pengertian kurikulum sendiri menurut Lunenberg dan Ornstein mengemukakan bahwa kurikulum dapat didefinisikan dalam berbagai pengertian: sebagai rencana, dalam kaitan dengan pengalaman, sebagai suatu bidang studi, dan dalam kaitan dengan mata pelajaran dan tingkatan kelas. suatu kurikulum dapat digambarkan suatu rencana tindakan, atau suatu dokumen tertulis, yang meliputi strategi untuk menuju keberhasilan tujuan yang diinginkan. sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem apendidikan Nasional juga disebutkan pengertian kurikulum yaitu “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Bertolak dari pengertian kurikulum seperti tercantum di atas maka kurikulum 2013 yang rencananya akan dipakai dan menggantikan kurikulum sebelumnya, sekarang ini sedang gencar-gencarnya disosialisasikan oleh pemerintah melalui kemendikbud. banyak pro-kontra yang menyertai terkait kurikulum yang baru ini.  dasar dari pengembangan kurikulum tersebut adalah perkiraakeadaaan 10 tahun mendatang, sehingga lulusan yang dihasilkan mampu mengatasi persaingan di masa mendatang. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Rancangan kurikulum 2013 telah memasuki tahapan ketiga, yaitu uji publik. Pengembangan kurikulum 2013 sendiri dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu :

  1. Penyusunan kurikulum dilingkungan internal kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
  2. Pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 Nopember 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada tanggal 22 Nopember 2012.
  3. Pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.
  4. Penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013

Adanya perubahan isi, dari kurikulum ini dibanding kurikulum sebelumnya misalnya ditiadakan / dihapusnya beberapa mata pelajaran, salah satunya menjadi sebab penolakan pada kurikulum ini. Selain itu setiap perubahan kurikulum akan berimbas pada seluruh aktivis di dunia pendidikan, salah satunya adalag guru. Guru akan merasakan dampak langsung dari adanya perubahan kurikulum. Guru harus mampu menyesuaikan diri terhadap kerikulum yang baru, guru juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif . Nah apakah menurut teman-teman kurikulum baru ini sudah siap untuk dilaksanakan??

Earth hour

Standard

EART HOUR

Tanggal 23 Maret 2013 lalu diperingati sebagai hari yang dikenal dengan “earth hour”. earth hour  diperingati setiap tahunnya, yaitu pada sabtu terakhir di bulan maret. earth hour sendiri dicetuskan pertama kali oleh WWF atau world wide fund for nature pada tahun 2007, kegiatannya berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. biasanya earth hour dilaksanakan mulai jam 20.30 sampai dengan 21.30 atau tepatnya selama satu jam.

untuk memperingati jatuhnya earth hour setiap tahunnya,berbagai media memberitakan mengenai earth hour beberapa hari menjelang earth hour tiba. hal tersebut dilakukan guna meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat serta untuk  mengingatkan masyarakat di berbagai belahan dunia akan manfaat earth hour. di Indonesia earth hour 2013  diikuti oleh lebih dari 30 kota di Indonesia. mulai dari Banda Aceh sampai dengan Makassar. tujuan utama dari aksi ini adalah memberi kesadaran pada masyarakat agar memakai energi secar efektiv dan efisien. biasanya aksi ini difokuskan terhadap kota-kota besar, seperti Jakarta dimana di kota tersebut pemakaian energi terbesar oleh kota tersebut. sehingga dengan adanya aksi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penghematan energi listrik.

Menurut lembaga earth hour Indonesia, Target utama kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu :

  • Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi,
  • Dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan
  • Mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan pemerintahan dan korporasi untuk secara signifikan melakukan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan mereka.

adanya momentum earth hour bisa menjadi jalan awal bagi kita para generasi muda untuk lebih memperhatikan konsumsi kita terhadap energi, sebagai bentuk cinta terhadap bumi. selain itu juga meningkatkan kesadaran kita terhadap kelangsungan hidup alam untuk terus kita jaga, mengingat akhir-akhir ini marak isu tentang perubahan iklim global yang menghawatirkan. maka dari itu kita harus senantiasa menjaga dan melestarikan alam agar generasi berikutnya juga bisa menikmati serta untuk hidup yang lebih baik.  “langkah kecil akan memberikan manfaat yang  besar bila dilakukan secara terus menerus”

untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi  http://earthhour.wwf.or.id/faq.php

untuk melihat video, silahkan kunjungi:  video earth hour

penyerapan protein dalam tubuh

Standard

proteinn

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat), protein ini mempunyai peranan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga dipakai sebagai sumber energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 kilokalori/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat. Strukturnya mengandung N, disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), S dan kadang-kadang P, Fe, dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein).

Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan organisme yang heterotroph seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula-mula dibentuk dari unit asam-asam amino yang dirakit sama sekali baru (de novo) oleh organisme autotroph (tumbuhan dan mikroorganisme tertentu) dari unsur-unsur anorganik C, H, O, N dan S yang ada dalam tanah atau udara. Senyawa protein yang ada dalam eritrosit (sel darah merah) misalnya, secara alamiah berganti tiap 3 bulan, sedangkan protein yang ada dalam jonjot usus penyerapan makanan (villi) berganti tiap 43 jam.

Makanan misalnya daging dimana mengandung protein di dalamnya akan dicerna oleh tubuh dengan mekanisme tertentu. Pencernaan protein dimulai dari lambung dan juga pada usus halus dengan kegiatan sebagai berikut: pencernaan protein di lambung, oleh enzim: pepsin, dan gastrik protease (dari lambung) protein dicerna sampai berbentuk sederhana seperti polipeptida. Bagian ini kemudian masuk ke usus halus. Selanjutnya, di usus halus protein dicerna oleh khimotripsin dan tripsin yang berasal dari pankreas. Enzim ini memotong polipeptida menjadi bentuk peptida yang lebih sederhana. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase menyerang asam, dan bagian akhir dari peptida kemudian menjadikan asam amino bebas yang selanjutnya diserap oleh dinding usus halus.

Dalam bentuk aslinya, sebagian besar protein sangat resisten terhadap pencernaan. Akan tetapi, setelah protein mengalami denaturasi oleh pejanan panas atau asam, kekuatan yang mempertahankan struktur protein menjadi lemah, sehingga protein dapat dicerna. Enzim disekresi sebagai proenzim (zimogen non aktif), dan diaktifkan hanya setelah disekresi ke dalam lambung atau duodenum. Hal ini melindungi organ tubuh dari pencernaan sendiri (autodigesti) oleh enzim proteolitik. Pada prosesnya rantai polipeptida dipecah pada lokasi spesifik, sehingga membuka lebih banyak lokasi terminal untuk pemutusan lebih lanjut. Dengan demikian dihasilkan rantai peptida yang lebih pendek secara progresif. Jadi secara keseluruhan proses ini menghasilkan asam amino bebas serta peptida kecil lain, yang kemudian dipecah lagi oleh aminopeptidase yang terdapat dalam mukosa usus (intestin) selama proses absorpsi. Dalam kondisi normal protein dari makanan yang kita konsumsi hampir seluruhnya tercerna. Akan tetapi, adanya dinding sel yang tidak tercerna dan inhibitor tripsin misalnya dalam jenis kacang polong yang masih mentah dapat menghambat proses ini.

Selanjutnya penyerapan atau absorpsi dari protein berlangsung melalui difusi pasif maupun mekanisme transpor aktif yang tergantung natrium. Asam amino yang diabsorpsi kemudian masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Selain mengabsorpsi asam amino dari makanan, mukosa usus juga mengabsorpsi cukup banyak asam amino endogen (kurang lebih 80 g/hari), yang berasal dari sekresi ke dalam usus halus, dan sel yang terkelupas dari permukaan mukosa.

Ketersediaan protein nabati di seluruh dunia relatif konsisten, sekitar 50 g/orang/hari. Akan tetapi ketersediaa sumber protein hewani sangat berbeda-beda, dari <5 sampai 50 g/orang/hari, yang paling tinggi terdapat disebagian besar negara barat. Pada umumnya protein menyumbang 10 – 12 % dari energi. Sumber protein dapat berasal dari berbagai bahan makanan, baik yang berasal dari bahan hewani atauppun bahan nabati, seperti:

  1. Daging berwarna merah, termasuk daging sapi, dan daging kambing
  2. Daging ayam, telur ikan, susu, keju, dianggap mengandung protein komplet yang efisien untuk tubuh
  3. Golongan kacang-kacangan: legume, kacang kedelai, kacang hijau
  4. Legume mengandung 20% protein, tetapi sereal kurang kandungan proteinnya bila dibandingkan dengan legume. Walaupun demikian masih dapat dipakai sebagai sumber protein (sereal seperti beras mengandung 7% protein, sedangakan gandum mengandung 12%).

untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut :klik disini